11.6.08

Mahabah Rabiatul Adawiyah


Seorang sufi wanita terkenal dari Bahsrah, Rabi'ah Al- Adawiyah (w. 165H) ketika berziarah ke makam Rasul Saw. pernah mengatakan: "Maafkan aku ya Rasul, bukan aku tidak mencintaimu tapi hatiku telah tertutup untuk cinta yang lain, kerana telah penuh cintaku pada Allah Swt". Tentang cinta itu sendiri Rabiah mengajarkan bahawa cinta itu harus menutup dari segala hal kecuali yang dicintainya. Bukan bererti Rabiah tidak cinta kepada Rasul, tapi kata-kata yang bermakna simbolis ini mengandung erti bahawa cinta kepada Allah adalah bentuk integrasi daripada semua bentuk cinta termasuk cinta kepada Rasul. Jadi mencintai Rasulullah Saw. sudah dihitung dalam mencintai Allah Swt. Seorang mukmin pecinta Allah pastilah mencintai apa apa yang dicintai-Nya pula. Rasulullah pernah berdoa: "Ya Allah kurniakan kepadaku kecintaan kepada-Mu, kecintaan kepada orang yang mencintai-Mu dan kecintaan apa saja yang mendekatkan diriku pada kecintaan-Mu. Jadikanlah Zat-Mu lebih aku cintai daripada air yang dingin."

Selanjutnya Rabiah -yang sangat terpandang sebagai wali Allah kerana kesolehannya- mengembangkan konsep cinta yang menurut hematnya harus mengikuti aspek kerelaan (reda), kerinduan (syauq), dan keakraban (uns). Selain itu ia mengajarkan kita bahawa cinta kepada Tuhan harus mengenepikan dari cinta-cinta yang lain dan harus bersih daripada kepentingan peribadi (dis-interested). Cinta kepada Allah tidak boleh mengharapkan pahala atau untuk menghindarkan siksa, tetapi semata-mata berusaha melaksanakan kehendak Allah, dan melakukan apa yang mampu menyenangkan-Nya, sehingga Ia kita agungkan. Hanya kepada hamba yang mencintai-Nya dengan cara seperti itu, Allah akan menyibukkan dirinya dengan segala keindahannya yang sempurna. Rumusan cinta Rabiah dapat dilihat dalam doa murninya: "Oh Tuhan, jika aku menyembahmu karena takut akan api neraka, maka bakarlah aku di dalamnya. Dan jika aku menyembahmu kerana berharap surga, maka keluarkanlah aku dari sana; Tapi jika aku menyembahMu karena Engkau semata-mata, maka janganlah engkau sembunyikan keindahan-Mu yang abadi."

0 comments:

 

Mahabahtullah | Copyright 2009 - Modified by Amin Rox